Menjalani masa kehamilan, bisa dikatakan cukup
menantang, baik bagi istri yang sedang mengandung dan juga suami. Maka dari
itu, saya sadar betul bahwa kehadiran suami sebagai support
system atau orang
yang mendukung Ibu selama hamil sangatlah penting. Oh ya, kenalkan nama saya
adalah Ory Vitrio Abdullah atau biasa dipanggil Rio. Saya adalah suami dari Oki
Setiana Dewi serta Ayah dari dua balita cantik—putri pertama berusia satu tahun
bernama Maryam Nusaibah Abdullah dan adiknya bernama Khadeejah Faatimah
Abdullah.
Dari pengalaman
saat istri saya hamil dulu, Oki sempat mengalami beberapa kondisi yang
membuatnya merasa kurang nyaman. Namun, saya salut dan bangga pada Oki, karena
dengan berbagai kondisi kehamilan yang ia alami, ia tetap aktif berkegiatan,
seperti syuting, kuliah, dan bahkan mengisi acara-acara off
air baik di dalam
maupun luar kota.
Sebagai suami,
saya tentu mendukungnya dan berusaha untuk selalu hadir di setiap momen
kehamilan yang dihadapinya. Ini dikarenakan kehadiran suami maupun orang-orang
terdekat selama hamil dapat membuat calon ibu lebih relaks dalam menjalani
kehamilan. Dengan berkurangnya stres, kondisi ibu dan janin dapat terjaga
dengan baik hingga saatnya persalinan nanti. Berikut cerita saya ketika
menemani Oki dalam berbagai Momen Wow selama ia hamil. Semoga pengalaman ini
bisa menjadi inspirasi untuk suami lainnya tentang pentingnya suami dan orang
terdekat sebagai support system yang baik untuk istri selama
menjalani kehamilan.
Mual dan muntah
Waktu hamil anak
pertama, istri saya sempat mengalami mual dan muntah selama trimester satu. Hal
ini sudah saya prediksi sebelumnya karena memang biasanya ibu hamil muda akan
mengalami kondisi ini. Saya ingat betul bagaimana ia capek dan lemas akibat
kondisinya saat itu sampai menangis. Namun, saya selalu mengatakan kepada Oki,
kondisi mual dan muntah di trimester pertama sudah menjadi kodrat perempuan
saat hamil. Apapun kondisi yang ia alami, entah itu yang enak atau tidak,
merupakan Momen Wow tersendiri yang patut dinikmati. Jadi, hindari mengeluh,
dan syukuri saja salah satu momen wow menjadi ibu ini.
Saya tahu,
memberikan dukungan berupa kata-kata saja mungkin tak cukup saat itu. Saya rasa
mungkin sebetulnya ia mengharapkan ada tindakan lain yang bisa saya lakukan.
Itu sebabnya, saya selalu bilang kepada Oki, kalau ada apa-apa, cerita saja.
Dengan begitu, saya jadi tahu apa keinginan istri dan saya pun bisa bertindak
sesuai harapannya saat itu. Saya yakin, di luar sana ada Ayah yang juga
berpikiran sama dengan saya, bukan? Sebagian istri sering berharap suami
langsung mengerti apa yang ada di pikiran mereka. Padahal daripada
menebak-nebak, kami, para suami, sebetulnya lebih memilih untuk diberitahu saja
dengan jelas keinginan mereka. Ini supaya kami tidak salah langkah dan kena
marah atau menyebabkan istri ngambek.
Biar bagaimanapun,
saat itu agar istri nyaman saat hamil, saya coba memberikan dukungan terbaik
yang bisa saya berikan, yaitu dengan selalu mengingatkannya untuk istirahat,
mendampinginya saat beraktivitas, dan menjaga betul jadwal pekerjaan yang ia
terima dalam sehari.
Sementara itu,
saat Oki kembali mengandung anak kedua kami, kondisinya betul-betul berbeda
dengan kehamilan sebelumnya. Mual dan muntah yang ia alami justru jarang
terjadi dan bahkan bisa dihitung dengan jari. Itulah sebabnya, di kehamilannya
yang kedua ini Oki justru lebih aktif beraktivitas, dan menurut saya ia
terlihat seperti lupa kalau sedang hamil.
Kelelahan
Mudah lelah saat
hamil, menurut saya adalah hal yang sangat wajar. Namun, satu hal yang sangat
unik dari Oki adalah ia justru merasa lebih lelah saat bengong di rumah. Itulah
sebabnya, di kehamilan kedua pun ia masih menjalankan aktivitas seperti
biasanya, yaitu syuting dari jam lima pagi hingga siang, lalu pergi ke kampus
untuk bimbingan, baru kemudian pulang dan istirahat.
Saya sering
bertanya, “Kamu kok nggak ada capeknya ya? Seperti nggak sedang hamil. Sudah
tidurlah kamu, istirahat.” Jujur, saya khawatir kalau ia terlalu lelah, kondisi
Simfisis Pubis Disfungsi atau dikenal dengan nama Pain
Girdle Pelvis (PGP) yang
sempat dialaminya saat hamil anak pertama akan menyerang lagi. Saat kehamilan
pertama, kondisi ini pernah menyebabkan tulang panggul Oki terasa nyeri bahkan
saat hanya digunakan untuk berjalan atau mengangkat kaki. Saat itu, untuk pakai
pakaian saja, Oki harus dibantu oleh saya.
Itu sebabnya,
setiap saya lihat ia masih memegang buku atau membuat tesis di malam hari, saya
selalu menyuruh Oki untuk segera tidur. Lalu, setelah itu, biasanya diam-diam
saya membantu merapikan buku-buku atau catatannya, supaya Oki tak repot
menyusunnya kembali sebelum berangkat syuting. Ya, inilah bentuk dukungan untuk
menjaga istri supaya tidak kelelahan di tengah padatnya jadwal syuting dan
studi S2-nya.
Ngidam
Selama ini, saya
tidak pernah percaya bahwa ngidam adalah hal yang bisa dijelaskan secara
ilmiah. ”Aahh, itu hanya sugesti saat hamil,” itu pembelaan saya, apalagi Oki
tidak pernah kekeh minta apa pun yang aneh-aneh saat hamil pertama. Namun,
ketika Oki hamil anak kedua, tiba-tiba ia pengin banget makan bebek betutu yang
dulu pernah kami makan di kawasan Pondok Indah. Awalnya saya pikir ini hanya
cara Oki yang sedang ingin dimanja. Tapi, ketika saya lihat ia sama sekali tak
mau menyentuh menu makanan yang ada di rumah dan terus meminta bebek betutu
tersebut, muncul pertanyaan di pikiran saya, “Oh, ini ternyata yang namanya
ngidam?”
Melihat Oki ingin
sekali makan bebek betutu, akhirnya saya diam-diam minta tolong kepada pegawai
saya untuk membelikannya. Saat itu, karena ingin memberikan kejutan untuk
istri, awalnya saya tidak bilang ke Oki bahwa bebek betutunya sedang dipesan.
Justru, saya berusaha menutupinya dengan meminta ia untuk makan makanan yang
ada di rumah saja. Tetapi, saya langsung tidak tega sewaktu melihat Oki
tiba-tiba menangis, dan akhirnya mengaku bahwa bebek betutu itu sudah dibelikan
dan sedang dalam perjalanan.
Setelah bebek
betutu tiba, saya benar-benar kaget melihat Oki begitu senang dan makan dengan
lahap. Jujur, saya tak pernah melihatnya makan sampai sesenang itu. Biasanya,
ia termasuk orang yang akan makan menu makanan apa pun dan tak pilih-pilih
makanan. Saat itu pula saya baru menyadari, ternyata seperti ini senangnya bisa
mewujudkan keinginan dan mendampingi istri melalui Momen Wow kehamilannya.
Lebih sensitif dan manja
Saat hamil, saya
merasakan betul perubahan sifat Oki yang sebetulnya cuek jadi lebih manja.
Setiap saya telat pulang kerja, ia pasti menelepon dan menanyakan keberadaan
saya. Tak hanya itu, ia juga lebih sering meminta saya untuk menemaninya,
terutama ketika ada pekerjaan yang mengharuskan Oki untuk pergi ke luar kota.
Ia hanya mau ditemani dengan saya, dan bukan dengan manajernya. Untungnya,
profesi saya sebagai seorang wiraswasta memungkinkan saya untuk menerapkan jam
kerja yang cukup fleksibel. Jadi, saat tak ada jadwal meeting,saya
selalu berusaha memberikan waktu saya untuk Oki. Mulai dari menyiapkan susu,
menyuapinya saat makan, menyiapkan pakaian untuk syuting, menyediakan vitamin
dari dokter, sampai menemaninya berkegiatan.
Pegal-pegal
Berat badan Oki
yang naik cukup drastis di kehamilan pertama, membuat tubuhnya jadi mudah
pegal. Biasanya, pegal-pegal itu baru dirasakan Oki ketika ia mau tidur. Oleh
sebab itu, saya sering menawarkan diri untuk memijat kaki atau sekadar
mengelus-elus bagian punggungnya.Sebetulnya, Oki sering menolak untuk dipijat
karena takut saya kelelahan. Padahal, saya tidak keberatan sama sekali untuk
membantunya merasa lebih nyaman selama hamil, asalkan ia meminta saya untuk
melakukannya.
Khawatir berlebihan
Merasa khawatir
akan kondisi ibu maupun janin di kehamilan pertama, merupakan hal yang normal
terjadi. Kami pun mengalami momen itu. Di kehamilan pertama, saya dan Oki
memang memiliki banyak pertanyaan, karena ini adalah pengalaman pertama bagi
kami berdua. Namun, untuk mengatasi rasa khawatir itu, kami justru mencoba
mencari banyak informasi seputar kehamilan. Oki menjadi orang yang lebih teliti
dalam mencari informasi dengan membaca buku. Sementara saya cenderung bertanya
kepada teman-teman yang pernah mengalami kondisi serupa. Dengan bertambahnya
informasi, kami pun dapat lebih tenang dan nyaman dalam menghadapi masa
kehamilan ini bersama-sama.
Saya sadar, setiap
ibu hamil membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya terutama dari
suami. Itu sebabnya, sebisa mungkin saya mencurahkan waktu saya untuk
menjaga dan mendampingi Oki saat beraktivitas. Untungnya, saya juga dibantu
oleh ibunda Oki. Selama Oki hamil, ibu selalu mengingatkannya untuk minum jus,
susu, serta memerhatikan betul nutrisi dari makanan yang ia konsumsi agar Oki
dan janin tetap sehat.
Menurut saya,
kehadiran dan tindakan saya maupun ibunda Oki ini adalah salah satu bentuk
dukungan yang sangat berarti bagi istri yang sedang hamil agar ia tetap merasa
aman dan nyaman. Selain itu, bantuan sederhana dari suami juga dapat
meringankan beban istri saat menjalani masa kehamilan. Kebersamaan dengan istri
ini juga bisa menjadi momen untuk mempererat ikatan dengan istri dan janin
dalam kandungan, sekaligus ikut melihat serta merasakan Momen Wow Mama yang
indah dan juga penuh tantangan.
Nah, itulah cerita
saya seputar kehamilan Oki dan bentuk dukungan yang pernah saya berikan dulu.
Ory Vitrio Abdullah
Suami
dari Oki Setiana Dewi.
Profesi: Wiraswasta
Profesi: Wiraswasta
Bagaimana istri menjalani berbagai momen penuh tantangan
selama masa kehamilan? Lihat cerita selengkapnya di sini.








0 comments:
Post a Comment