Monday, April 11, 2016

Siap-siap Hadapi 6 Momen Wow Ini Saat Istri Hamil


Menjalani masa kehamilan, bisa dikatakan cukup menantang, baik bagi istri yang sedang mengandung dan juga suami. Maka dari itu, saya sadar betul bahwa kehadiran suami sebagai support system atau orang yang mendukung Ibu selama hamil sangatlah penting. Oh ya, kenalkan nama saya adalah Ory Vitrio Abdullah atau biasa dipanggil Rio. Saya adalah suami dari Oki Setiana Dewi serta Ayah dari dua balita cantik—putri pertama berusia satu tahun bernama Maryam Nusaibah Abdullah dan adiknya bernama Khadeejah Faatimah Abdullah.
Dari pengalaman saat istri saya hamil dulu, Oki sempat mengalami beberapa kondisi yang membuatnya merasa kurang nyaman. Namun, saya salut dan bangga pada Oki, karena dengan berbagai kondisi kehamilan yang ia alami, ia tetap aktif berkegiatan, seperti syuting, kuliah, dan bahkan mengisi acara-acara off air baik di dalam maupun luar kota.
Sebagai suami, saya tentu mendukungnya dan berusaha untuk selalu hadir di setiap momen kehamilan yang dihadapinya. Ini dikarenakan kehadiran suami maupun orang-orang terdekat selama hamil dapat membuat calon ibu lebih relaks dalam menjalani kehamilan. Dengan berkurangnya stres, kondisi ibu dan janin dapat terjaga dengan baik hingga saatnya persalinan nanti. Berikut cerita saya ketika menemani Oki dalam berbagai Momen Wow selama ia hamil. Semoga pengalaman ini bisa menjadi inspirasi untuk suami lainnya tentang pentingnya suami dan orang terdekat sebagai support system yang baik untuk istri selama menjalani kehamilan.
Mual dan muntah
Waktu hamil anak pertama, istri saya sempat mengalami mual dan muntah selama trimester satu. Hal ini sudah saya prediksi sebelumnya karena memang biasanya ibu hamil muda akan mengalami kondisi ini. Saya ingat betul bagaimana ia capek dan lemas akibat kondisinya saat itu sampai menangis. Namun, saya selalu mengatakan kepada Oki, kondisi mual dan muntah di trimester pertama sudah menjadi kodrat perempuan saat hamil. Apapun kondisi yang ia alami, entah itu yang enak atau tidak,  merupakan Momen Wow tersendiri yang patut dinikmati. Jadi, hindari mengeluh, dan syukuri saja salah satu momen wow menjadi ibu ini.
Saya tahu, memberikan dukungan berupa kata-kata saja mungkin tak cukup saat itu. Saya rasa mungkin sebetulnya ia mengharapkan ada tindakan lain yang bisa saya lakukan. Itu sebabnya, saya selalu bilang kepada Oki, kalau ada apa-apa, cerita saja. Dengan begitu, saya jadi tahu apa keinginan istri dan saya pun bisa bertindak sesuai harapannya saat itu. Saya yakin, di luar sana ada Ayah yang juga berpikiran sama dengan saya, bukan? Sebagian istri sering berharap suami langsung mengerti apa yang ada di pikiran mereka. Padahal daripada menebak-nebak, kami, para suami, sebetulnya lebih memilih untuk diberitahu saja dengan jelas keinginan mereka. Ini supaya kami tidak salah langkah dan kena marah atau menyebabkan istri ngambek.
Biar bagaimanapun, saat itu agar istri nyaman saat hamil, saya coba memberikan dukungan terbaik yang bisa saya berikan, yaitu dengan selalu mengingatkannya untuk istirahat, mendampinginya saat beraktivitas, dan menjaga betul jadwal pekerjaan yang ia terima dalam sehari.
Sementara itu, saat Oki kembali mengandung anak kedua kami, kondisinya betul-betul berbeda dengan kehamilan sebelumnya. Mual dan muntah yang ia alami justru jarang terjadi dan bahkan bisa dihitung dengan jari. Itulah sebabnya, di kehamilannya yang kedua ini Oki justru lebih aktif beraktivitas, dan menurut saya ia terlihat seperti lupa kalau sedang hamil.
Kelelahan
Mudah lelah saat hamil, menurut saya adalah hal yang sangat wajar. Namun, satu hal yang sangat unik dari Oki adalah ia justru merasa lebih lelah saat bengong di rumah. Itulah sebabnya, di kehamilan kedua pun ia masih menjalankan aktivitas seperti biasanya, yaitu syuting dari jam lima pagi hingga siang, lalu pergi ke kampus untuk bimbingan, baru kemudian pulang dan istirahat.
Saya sering bertanya, “Kamu kok nggak ada capeknya ya? Seperti nggak sedang hamil. Sudah tidurlah kamu, istirahat.” Jujur, saya khawatir kalau ia terlalu lelah, kondisi Simfisis Pubis Disfungsi atau dikenal dengan nama Pain Girdle Pelvis (PGP) yang sempat dialaminya saat hamil anak pertama akan menyerang lagi. Saat kehamilan pertama, kondisi ini pernah menyebabkan tulang panggul Oki terasa nyeri bahkan saat hanya digunakan untuk berjalan atau mengangkat kaki. Saat itu, untuk pakai pakaian saja, Oki harus dibantu oleh saya.
Itu sebabnya, setiap saya lihat ia masih memegang buku atau membuat tesis di malam hari, saya selalu menyuruh Oki untuk segera tidur. Lalu, setelah itu, biasanya diam-diam saya membantu merapikan buku-buku atau catatannya, supaya Oki tak repot menyusunnya kembali sebelum berangkat syuting. Ya, inilah bentuk dukungan untuk menjaga istri supaya tidak kelelahan di tengah padatnya jadwal syuting dan studi S2-nya.
Ngidam
Selama ini, saya tidak pernah percaya bahwa ngidam adalah hal yang bisa dijelaskan secara ilmiah. ”Aahh, itu hanya sugesti saat hamil,” itu pembelaan saya, apalagi Oki tidak pernah kekeh minta apa pun yang aneh-aneh saat hamil pertama. Namun, ketika Oki hamil anak kedua, tiba-tiba ia pengin banget makan bebek betutu yang dulu pernah kami makan di kawasan Pondok Indah. Awalnya saya pikir ini hanya cara Oki yang sedang ingin dimanja. Tapi, ketika saya lihat ia sama sekali tak mau menyentuh menu makanan yang ada di rumah dan terus meminta bebek betutu tersebut, muncul pertanyaan di pikiran saya, “Oh, ini ternyata yang namanya ngidam?”
Melihat Oki ingin sekali makan bebek betutu, akhirnya saya diam-diam minta tolong kepada pegawai saya untuk membelikannya. Saat itu, karena ingin memberikan kejutan untuk istri, awalnya saya tidak bilang ke Oki bahwa bebek betutunya sedang dipesan. Justru, saya berusaha menutupinya dengan meminta ia untuk makan makanan yang ada di rumah saja. Tetapi, saya langsung tidak tega sewaktu melihat Oki tiba-tiba menangis, dan akhirnya mengaku bahwa bebek betutu itu sudah dibelikan dan sedang dalam perjalanan.
Setelah bebek betutu tiba, saya benar-benar kaget melihat Oki begitu senang dan makan dengan lahap. Jujur, saya tak pernah melihatnya makan sampai sesenang itu. Biasanya, ia termasuk orang yang akan makan menu makanan apa pun dan tak pilih-pilih makanan. Saat itu pula saya baru menyadari, ternyata seperti ini senangnya bisa mewujudkan keinginan dan mendampingi istri melalui Momen Wow kehamilannya.
Lebih sensitif dan manja
Saat hamil, saya merasakan betul perubahan sifat Oki yang sebetulnya cuek jadi lebih manja. Setiap saya telat pulang kerja, ia pasti menelepon dan menanyakan keberadaan saya. Tak hanya itu, ia juga lebih sering meminta saya untuk menemaninya, terutama ketika ada pekerjaan yang mengharuskan Oki untuk pergi ke luar kota. Ia hanya mau ditemani dengan saya, dan bukan dengan manajernya. Untungnya, profesi saya sebagai seorang wiraswasta memungkinkan saya untuk menerapkan jam kerja yang cukup fleksibel. Jadi, saat tak ada jadwal meeting,saya selalu berusaha memberikan waktu saya untuk Oki. Mulai dari menyiapkan susu, menyuapinya saat makan, menyiapkan pakaian untuk syuting, menyediakan vitamin dari dokter, sampai menemaninya berkegiatan.
Pegal-pegal
Berat badan Oki yang naik cukup drastis di kehamilan pertama, membuat tubuhnya jadi mudah pegal. Biasanya, pegal-pegal itu baru dirasakan Oki ketika ia mau tidur. Oleh sebab itu, saya sering menawarkan diri untuk memijat kaki atau sekadar mengelus-elus bagian punggungnya.Sebetulnya, Oki sering menolak untuk dipijat karena takut saya kelelahan. Padahal, saya tidak keberatan sama sekali untuk membantunya merasa lebih nyaman selama hamil, asalkan ia meminta saya untuk melakukannya.
Khawatir berlebihan
Merasa khawatir akan kondisi ibu maupun janin di kehamilan pertama, merupakan hal yang normal terjadi. Kami pun mengalami momen itu. Di kehamilan pertama, saya dan Oki memang memiliki banyak pertanyaan, karena ini adalah pengalaman pertama bagi kami berdua. Namun, untuk mengatasi rasa khawatir itu, kami justru mencoba mencari banyak informasi seputar kehamilan. Oki menjadi orang yang lebih teliti dalam mencari informasi dengan membaca buku. Sementara saya cenderung bertanya kepada teman-teman yang pernah mengalami kondisi serupa. Dengan bertambahnya informasi, kami pun dapat lebih tenang dan nyaman dalam menghadapi masa kehamilan ini bersama-sama.
Saya sadar, setiap ibu hamil membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekatnya terutama dari suami.  Itu sebabnya, sebisa mungkin saya mencurahkan waktu saya untuk menjaga dan mendampingi Oki saat beraktivitas. Untungnya, saya juga dibantu oleh ibunda Oki. Selama Oki hamil, ibu selalu mengingatkannya untuk minum jus, susu, serta memerhatikan betul nutrisi dari makanan yang ia konsumsi agar Oki dan janin tetap sehat.
Menurut saya, kehadiran dan tindakan saya maupun ibunda Oki ini adalah salah satu bentuk dukungan yang sangat berarti bagi istri yang sedang hamil agar ia tetap merasa aman dan nyaman. Selain itu, bantuan sederhana dari suami juga dapat meringankan beban istri saat menjalani masa kehamilan. Kebersamaan dengan istri ini juga bisa menjadi momen untuk mempererat ikatan dengan istri dan janin dalam kandungan, sekaligus ikut melihat serta merasakan Momen Wow Mama yang indah dan juga penuh tantangan.

Nah, itulah cerita saya seputar kehamilan Oki dan bentuk dukungan yang pernah saya berikan dulu.
Ory Vitrio Abdullah
Suami dari Oki Setiana Dewi.
Profesi:
 Wiraswasta
Bagaimana istri menjalani berbagai momen penuh tantangan selama masa kehamilan? Lihat cerita selengkapnya di sini.

0 comments:

Post a Comment

Search